Dalam rangka sedang menjalani Kerja Praktek di sebuah perusahaan ternama di bilangan jakarta selatan (bertele-tele banget yah) hahaha, mau share ilmu yang saya dapat KP 2 minggu awal (sisa 2 minggu lagi) mau menjelaskan secara mudah (baca awam) apa sih yang dimaksud dengan memproses data seismik 2D? tiap tahap itu ngapain aja sih tujuannya?
Flow Processing data seismik di setiap perusahan service berbeda teman-teman, namun tujuan utamanya itu sebenarnya yah cuma satu aja yaitu SUB-SURFACE IMAGING atau gambar bawah permukaan. tujuan dari pengolahan data seismik lainnya juga masih banyak teman-teman... tergantung keperluan juga kan, intinya memenuhi keinginan dari client kita teman-teman maunya gimana itu penampang seismik nanti finalnya...
Flow processing data seismik secara umum :
Rekaman Data Lapangan (Observasi)
Reformatting (Observasi) ke format yang dibutuhkan software
Geometri
Static Correction
Pre-Processing
1st Velocity Analysis (menganalisa dan memilih)
1st Residual Static Correction
2nd Velocity Analysis (menganalisa dan memilih kembali)
2nd Residual Static Correction
PRE-PSTM CONDITIONING
PSTM
3rd Velocity Analysis (Bersifat Opsional)
STACK PSTM
bingung kan ini apa aja maksud dari masing-masing tahapannya? (sama) hahaha, berikut akan gw jelaskan sebisa, semengerti, dan semudah mungkin biar gampang untuk dimengerti :)
Maksud dari Proses serta tahapan di dalam proses diatas :
1. Reformatting (Observasi) ke format yang dibutuhkan software
Pada proses ini, kita merubah format yang tadinya berupa data mentah seismik (kaya daging aja yak) ke format yang sesuai dengan software yang teman-teman akan gunakan nantinya, so setiap perusahaan biasanya merubah ke style mereka masing-masing atau dengan kata lain sesuai format untuk input data ke software yang akan digunakan untuk memperoses data seismik...
Umumnya yang kita reformat adalah SEG-Y atau SEG-D yang umumnya di pakai sebagai standar dalam dunia industri yang bertugas dalam akusisi data (yang mengambil data di lapangan)
2. Geometri
Apa sih geometri itu??, geometri disini dimaksudkan untuk mendefinisikan bentuk geometri dari survey yang dilakukan, proses ini juga ada yang menyebutkannya dengan "LABELING" teman-teman, jadi awalnya kaya di buat garis virtual yang berisikan banyak sekali station-station yang letaknya segaris dan juga ditetapkan terdiri atas berapa titik-titik virtual serta jarak antar titik yang nantinya di gunakan untuk menjadi point bagi source dan receiver berapa (kaya mempolakan dulu terlebih dahulu), di geometri ini kita mendefinisikan identitas tiap trace berdasarkan shotpoint, geophone, record number, trace numbel, dllnya...
3. Static Correction (Koreksi statik)
apa sih yang di maksud dengan koreksi statik? koreksi itu taulah yaah, kalo statik tau ga maknanya? statik ~ statis ~ tetap, dllnyaa.. jadi setiap proses dalam pengolahan data seismik itu ada tujuannya teman-teman, bukan ada begitu aja muncul tiba-tiba, umumnya masalah yang ada pada proses pengolahan inilah yang semakin menyempurnakan proses pengolahan data seismik hingga seakurat mungkin mengambarkan kondisi bawah permukaan..
seperti yang kita ketahui ada 2 karakteristik gelombang yang terjadi secara natural maupun secara tidak natural (yang ini ga tau deh ada apa tidak) hehehe, masalah pertama ialah Peluruhan energi akibat geometri temen-temen, ketika akuisisi, dilakukan penembakan pada shop point, energi yang direpresentasikan oleh gelombang akan berkurang / meluruh energinya semakin luas cakupan geometri gelombang yang akan dilaluinya. masalah lainnya adalah resolusi, taukah teman-teman ketika ada kontras impedan pada trace seismik di atas (misalkan pada t (waktu) sekian) akan terjadi kecenderungan pola berulang pada lapisan selanjutnya, hal ini akan mempengaruhi resolusi data seismik yang akan di proses selanjutnya..
Pada intinya static correction itu bertujuan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada gelombang : 1. Masalah geometri serta pada masalah ZONA LAPUK (wheatering zone) yang mengakibatkan terjadinya delay time, jadi gelombang seismik terlambat sampai ke pada receiver...
4. Pre-Processing
Tujuan singkat dari proses ini adalah mempersiapkan data untuk dilanjutkan dalam proses velocity analysis, sehingga proses ini sangatlah penting dalam guna mempersiapkan data yang sebagus mungkin untuk di pick velocitynya... tahap ini meliputi tahapan untuk :
1. Normalisasi amplitudo dari gelombang seismik
1. Normalisasi amplitudo dari gelombang seismik
2. Tahap koreksi spherical divergen (bertujuan untuk mengembalikan energi gel. seismik yang hilang karena faktor geometry)
3. Menghilangkan random noise (multiple, Ground roll, dll)
4. Menghilangkan noise koheren
5. Memfilter noise menggunakan modul FK Filter
6. Tahap deconvolusi (proses untuk menghilangkan wavelet seismik sehingga seakan-akan yang telihat hanya / estimasi dari koefisien reflektivitas lapisan bumi)
5. 1st Velocity Analysis
Proses ini merupakan hal yang paling sulit diantara proses pengolahan data seismik lainnya, karena secara kasar, melalui proses ini, kita bisa menghasilkan hasil stack semau kita (dari yang awalnya ga ada patahan bisa jadi ada patahan, yang tadinya flat, kita bikin jadi antiklin ataupun siklin, nah proses ini jadi senjatanya orang bagian processing kalo menurut saya pribadi, dan setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda pada tahap ini...
Tujuan dari proses ini adalah memilih kecepatan yang tepat setiap kelipatan velcom stack (setiap 40, 50, dst) yang akan dilihat hasilnya pada stack setelah dilakukannya velocity analisis 1. Tujuan lainnya adalah mengkoreksi NMO pada CDP stack(normal move out) yang akan terlihat pada window velocity spektrum (masing-masing software memiliki tampilan berbeda-beda), tujuan lainnya : konversi waktu terhadap kedalaman serta migrasi. umumnya pada setiap software dalam melakukan velocity analysis terdapat minimal 4 window untuk melakukan picking velocitynya : seperti window velocity spectrum, CDP gather, mini stack, serta velcom stack. umumnya picking velocity dilakukan setiap 1km / 1000 m.
6. 1st Residual Static Correction
Apa sih bedanya residual static sama static correction diawal? bedanya adalah static correction di awal bisa di bilang adalah main static problem (spherical divergence sama karena lapisan lapuk) nah kalo di residu (namanya juga residu teman-teman) alias sisa dari masalah static yang ada, yaitu :
- Kesalahan pada pengukuran elevasi
- Ketidaktelitian dalam membaca up hole time (bersifat virtual)
- adanya ketidaktelitian, ketidaksengajaan, ataupun manipulasi kedalaman oleh tim bor (dalam penanaman peledak / dinamit sebagai source seimik.
- kesalahan dalam memperkirakan penentuan kecepatan dan kedalaman lapisan lapuk.
7. 2nd Velocity Analysis
Tujuan dari proses vlan 2 ini adalah memperbaikki nilai kecepatan yang kurang pas ketika di pick pada t tertentu pada vlan 1 sebelumnya, picking dilakukan 2 kali lebih banyak (awalnya setiap 1000 m, pada vlan 2 dilakukan setiap 500 meter agar hasil picking jauh lebih teliti dan lebih baik lagi, pada proses ini, kecepatan yang awalnya konstan (pada proses velocity analisis 1) menjadi variable atau disebut juga Velocity variable disingkat menjadi VV. tujuannya adalah untuk memperbagus hasil stack sebelum di migrasi (PSTM)
8. 2nd Residual Static Correction
merupakan koreksi lanjutan dari koreksi statik residual yang pertama..
9. PRE-PSTM CONDITIONING
masih kurang paham dengan tahap setelah 2nd residual static, tapi mencoba menjelaskan dari sumber presentasi mengenai seismic data processing seseorang (ga ada namanya -___-) tapi tak apa, namanya juga belajar, intinya adalah tahap persiapan sebelum melakukan proses migrasi, tahap ini umumnya terdiri dari beberapa tahap yaitu :
- Trace editing (mengubah dan memperbaikki trace dari hal-hal yang tidak diinginkan
) - koreksi spherical divergence (mengembalikan kembali energi gelombang seismik yang hilang)
- amplitude recovery (mengembalikan amplitudo gelombang seismik yang hilang sedemikian rupa sehingga pada tiap titik seolah-olah datang dalam sejumlah energi yang sama)
- smoothing serta (-)
- atenuasi dipping noise (-)
10. MIGRASI (STACK PSTM)
tujuan dari proses ini ialah untuk memindahkan posisi reflektor yang pada mulanya diperkirakan miring menjadi ke posisi semula / ke posisi sebenarnya pada penampang seismik. mengubah hiperbola menjadi suatu titik dan menghilangkan efek difraksi. pada meter yang terkoreksi adalah : sudut kemiringan (dip), reflektor (panjang serta posisinya), resolusi lateral.
setelah itu pada akhirnya melakukan final stack! (Done!)
demikianlah tahap pengolahan data seismik secara singkat teman-teman, pada saat melakukan prosesnya berkali-kali lipat susahnya jika dibandingkan dengan membaca proses yang saya tulis di blog ini, intinya adalah untuk mengerti dalam setiap proses pengolahan datanya kita harus terlebih dahulu mengetahui konsep fisis serta mencobanya secara langsung teman-teman, jauh lebih paham pastinya jika dibandingkan dengan belajar mandiri ataupun belajar di kampus.
semoga dapat membantu untuk mengerti pengolahan data seismik :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar