“Perjanjian Allah Yang Membebaskan”
Yeremia 31 : 31 – 34
Nabi
Yeremia telah berulangkali mengajak Israel untuk bertobat dari kejahatannya
tetapi tidak membawa hasil yang baik. Nabi Yeremia mengingatkan lagi, jika
bangsa Israel tidak bertobat maka akan datang penghukuman dan permusuhan dari
bangsa lain. Akibat ketegaran hati bangsa Israel yang tidak mau bertobat, maka
pada tahun 612 SM Asyur dikalahkan oleh pasukan babel, yang dipimpin oleh raja
Nebukadnezar menyerang Palestina dan merebut Jerusalem. Dengan kekalahan itu,
kesepuluh suku Israel dibuang dan diserakkan ke berbagai tempat. Namun demikian
seperti apa yang telah dijanjikan Allah kepada umatNya bahwa Dia akan tetap
setia kepada umat pilihanNya. Allah berfirman melalui Nabi Yeremia memberikan
pengharapan, mereka akan keluar dari pembuangan dan akan kembali ke tanah air
mereka.
Ketika
untuk pertama kali “perjanjian baru” dijanjikan kepada umat Israel, mereka
berada pada titik kritis dalam sejarah mereka. Melalui nabi Yeremia, maka janji
dari Tuhan tentang “perjanjikan baru” disampaikan kepada umat. Dari perjalanan
sejarah umat Israel, maka menjadi nyata bahwa umat Israel tak mampu memenuhi
hukum Taurat. Melalui Nabi Yeremia, Allah
mengetengahkan suatu pendekatan lain yang lebih efektif. Sejalan dengan
perjanjian-perjanjian sebelum ini, secara gamblang dan tepat waktu Allah
memaklumkan : “Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan mereka akan
menjadi umatKu. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar
saudaranya dengan mengatakan : Kenallah TUHAN.
Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman
TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa
mereka” (Yeremia 31 : 33 – 34).
Perjanjian
yang baru itu, memotivasi kita supaya kita berjuang melawan dosa dan mematuhi
perintah Tuhan sebagai jawaban iman percaya kita kepada Tuhan. Kita lebih
bersemangat lagi untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan di dalam hidup kita.
Lebih giat lagi memberitakan Firman Tuhan, dan menyatakan tidak ada allah lain
yang kita sembah selain Allah yang telah memilih kita menjadi anakNya.
Yang baru
dan yang lebih baik dari yang lama adalah perjanjian anugerah. Melalui karya
dan kematianNya, Kristus menawarkan pengampunan dosa dan membawa kita kembali
kepada Tuhan. Perjanjian yang baru ini mempunyai cakupan yang luas, bukan saja
untuk orang-orang Yahudi, tetapi mencakup bangsa-bangsa lain. Penerapannya juga baru, yaitu ditulis dalam hati dan
ditaruh dalam akal budi. Pengampunan tidak lagi melalui KORBAN HEWAN, tetapi
melalui IMAN. Amin.
PHS
*PHS = Pdt. Patuan Hotman Simatupang, S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar