Minggu, 21 April 2013

Metoda Elektrikal (Part 1) – lecture note (Geofisika UI)


*Maaf yah kalo campur-campur bahasanya J , semoga membantu.

Understanding electrical properties of rock formation =
Ø Electrical properties adalah sifat-sifat listrik dari formasi batuan.
Ø Perbedaan formasi dan litologi ?
o   Formasi : susunan batuan dan membicarakan bermacam-macam litologi
o   Litologi : berbicara tentang batuan, contoh : pasir, batu andesit, clay, dll.

>> Sifat-sifat kelistrikan dari formasi batuan :
  •        Resistivitas
  •       Resistansi
  •       Kapasitansi
  •        Conductivity
  •     Self potensial


>> Conduction Mechanism in Earth Materials
  1. Electronic conduction, very low resistivity ( ~ 1.6 x 10^-8 ohm-m)
  2. Semi conductors, muncul dalam mineral seperti sulfida

          ρ =   e^(E/KT)

Ø E = energi aktivasi
Ø K = Konstanta Boltzman
Ø T = Temperatur

.        3. Ionic conduction in lines, konduksinya digerakkan oleh ion-ion dimana ion-ion    dapat menghantarkan listrik

>> Brine -> air laut -> air geothermal yang diinjeksi dan biasanya mengandung salinitas (kadar garam)

>> Apabila salinitas tinggi , ρ akan rendah tetapi σ meningkat

>> Electrical Properties of Rock Formation (Archie’s Law)
Berlaku untuk formasi yang mengandung fluida



>> Saturation berada dalam range 0 -1 / 0 - 100 % , apabila saturation > 25 %, m ~ n

>> Faktor formasi (F) :
     F = ρ/ρw

>> Hubungan ρ dengan Ø, apabila resistivity meningkat, maka porositas akan menurun (ρ naik -> Ø turun)

>> Hubungan SW dengan ρ , apabila water saturation meningkan, maka resistivitynya akan menurun (SW naik -> ρ turun)

> > Namun 2 hal diatas memiliki syarat, adapun syaratnya adalah biasa dipakai didaerah sedimen, tidak ada unsur clay (lempung) dan pori-porinya terisi oleh fluida , bukan kosong.



*Lecture notenya akan berlanjut ke Metoda Elektrikal (Part 2)

 







Sabtu, 20 April 2013

Why God's People Sing ?

(Tulisan di bawah ini didapat dan di ketik kembali dari buku Seminar Hymnologi, Persekutuan Oikumene Universitas Indonesia, 24 Maret 2012, Balai Sidang UI, Dibawakan oleh : Rudolf R. Pantou (Pdt. Rudy Pantou)

         WHY GOD’S PEOPLE SING ?        
  
GOD CREATED US!

   A. Westminister Shorter Catechism Q. 1. What is the chief end of man? Man’s chief end is to glorify God, and to enjoy Him forever.


Bagaimana Memuliakan Allah ?
·   Salah satu cara memuliakan Allah adalah melalui Nyanyian
·   Beberapa fungsi nyanyian di Alkitab Antara lain :
o   Pengajaran (Kolose 3 : 16)
o   Worship (ibadah) – (Mazmur 95)
o   Penginjilan (Mazmur  96)

1.       PENGAJARAN
          Kolose 3 : 16 , Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

2.       WORSHIP (IBADAH)
          Marilah kita bersorak-sorai untuk Tuhan, bersorak-sorai bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. Sebab Tuhan adalah Allah yang besar dan Raja yang besar mengatasi segala allah. Bagian-bagian bumi paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya. Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. (Mazmur 95).
            # Worship is our response to the overtures of love from the heart of the father. It’s central reality is found “in spirit and truth.” It is kindled within us only when the spirit of God touches our human spirit. Forms and ritual do not produce worship, nor does the disuse of froms and rituals. We can use all the right techniques and methods, we can have the best possible liturgy, but we have not worshiped the Lord until Spirit touches spirit. Richard Foster
 
A.          IBADAH ADALAH RESPONS
· 3 respon pada Yesus : teror, memusuhi dan MENYEMBAH
· Sembunyi, menyingkir dari dia atau tersungkur di kaki-Nya dan menyembah
· Allah memperkenalkan Diri-Nya sebagai Allah personal
· Kita meresponi Allah sebagai pribadi, bukan pada gelar, kita memanggil nama-Nya.
· Kita menyebut namanya sangat personal : Abba, Bapa kami.
· Tuhan di tengah kita
Ekspresi yang unik :
·  Imanuel, Janji Yesus : “Aku menyertai kamu senantiasa”;
· Matius 18 : 10 “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka”.
· 1 Korintus 3 : 16 “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”
· Worship is the direct acknowledgement to God, of His Nature, attributes, ways and claims, whether by the outgoing of the heart in praise and thanksgiving or by deed done in such acknowledment. W. E. Vine
·  Worship is the submission of all our nature to God, It is the quikening of conscience by His holiness; the nourishment if mind with His truth; the purifying of imagination by His Beauty; the opening of the heart to His love; the surrender of will to His purpose – and all of this gathered up in adoration, the most selfless emotion of which our nature is capable and therefore the chief remedy for that self-centeredness which is our original sin and the source of all actual sin. William Temple

B.    IBADAH ITU PENGORBANAN
· Kejadian 22 : 5 “aku beserta anak ini akan pergi kesana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu. ”
·  Roma 12 :  1 “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai (korban) persembahan yang hidup (a living sacrifice), yang kudus dan yang berkenan kepada Allah : itu adalah ibadahmu yang sejati (Isak, Yesus).”
·    Ibrani 13 : 15 “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya”
·    Ibadah itu mahal harganya

C.    IBADAH BERPUSAT PADA ALLAH
·      Tidak berpusat pada diri :
o   Bukan berpusat pada kebutuhan
o   Bukan berpusat pada pengalaman
·      Sekalipun Allah :
o   Memenuhi kebutuhan kita pada Ibadah
o   Memberikan pengalaman rohani
·      Dosa yang harus dihindari :
o   Kesombongan / Iri hati / Persaingan
o   Spectatoprism (untuk show / tontonan)
o   Sentimentalisme (nostalgia / favourite)
o   Hedonisme (kesenangan yang bukan rohani)
o   I don’t mean it (flesh count for nothing)
Ibadah itu Christo-centric
ü  Allah TRITUNGGAL nampak dalam kristus
ü  Para Gembala menyembah Kristus
ü  Raja-raja timur menyembah Dia
ü  Siapa pemainnya?
ü  Siapa penontonnya?
ü  Siapa di belakang layar?

D.    IBADAH ITU KATA KERJA
·      Sujud !
·      Berlutut !
·      Nyanyi !
·      Bersorak !
·      Taat !
·      Diam !
·      Tubuh (sadar akan hal materi)
·      Jiwa (sadar akan pikiran, perasaan, dan kehendak)
·      Roh (sadar sepenuhnya akan Allah)
·      Di segala kegiatan
·      7/24, bukan hanya 2-3 jam setiap hari minggu
·      Vocation (pantulan yang mencerminkan Allah)
·      Panggilan

E.    DALAM ROH DAN KEBENARAN
·      Rohaniah :
o   Makhluk rohani
o   Dalam kristus
o   Dari hati
·      Tubuh Dalam Firman (Kebenaran) :
o   Percaya dan Taat

Kamis, 18 April 2013

Mengapa Harus Berdoa? (Humor)

        Tidak sengaja melihat gambar yang ada pada halaman 35 buku Nafiri (Bulletin Persekutuan Oikumene FMIPA UI) No. 107 tahun 29 dibagian "humor"nya tentang hal fundamental yakni "Berdoa". cukup menghibur hati :) 


      Untuk melihat gambar / cerita humor kristen lainnya dapat mengunjungi :
      

Pendalaman Lagu Bagi Yesus Kuserahkan (KJ 363)




1.       Tanganku kerja bagiNya, kakiku mengikutNya; mataku
memandang Yesus; yang kupuji Dialah! Bagi Yesus semuanya,
yang kupuji Dialah! Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!
2.       Ya, sejak kupandang Yesus, kutinggalkan dosaku; pada Dia 'ku terpaut,
Dia Jurus'lamatku. Bagi Yesus semuanya, Dia Jurus'lamatku.
Bagi Yesus semuanya, Dia Jurus'lamatku.

3.       O, betapa mengagumkan! Maharaja semesta mau memanggilku
sahabat; aku dilindungiNya! Bagi Yesus semuanya aku dilindungiNya!
Bagi Yesus semuanya; aku dilindungiNya!


Penulis lagu ini adalah Mary Dagworthy James. Sejak berusia 13 tahun mary telah mengajar sekolah minggu di gereja methodist Episcopal. Dia menjadi tokoh terkemuka dalam gerakan Holiness Wesleyan, membantu Phoebe Worrell Palmer dan sering memimpin rapat di Ocean Grove, New Jersey, dan berbagai tempat lainnya. Dia telah menuliskan sekitar 50 hymne, dan artikel yang ia munculkan mengenai panduan hidup kudus, Advokat kristen New York, Kontributor, saksi kristen, wanita kristen, dll.

Mary D. James menulis lagu Bagi Yesus Kuserahkan atau “All for Jesus” dalam judul aslinya sebagai resolusinya saat Tahun Baru. Saat ia menulis sebuah New Year’s letter tahun 1871, ia bersukacita dalam efektivitas pekerjaannya bagi Tuhan Yesus pada tahun sebelumnya. Dia menuliskan “saya telah menulis lebih, berbicara lebih, berdoa lebih dan berfikir lebih untuk Tuhan Yesus dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ia juga memiliki banyak ketenangan pikiran, yang dihasilkan dari iman yang kuat dan lebih sederhana di dalam DIA. “Ia juga melihat betapa ia meningkatkan komitmen kepada Allah memberinya pelanyanan yang lebih baik. “All for Jesus” adalah ekspresi pribadi dari Mary untuk pengabdian kepada Tuhan, dan di tahun yang akan datang segala sesuatu yang akan ia lakukan adalah untuk Kemuliaan Tuhan.

            Bait pertama lagu ini berdasarkan ayat Alkitab Roma 12 : 1 (Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati). Oleh karena kemurahan Allah saja Paulus mau memberitakan rahasia Allah mengenai “Persembahan yang benar”. Dikatakan pada Roma 12 : 1 agar kita anak-anakNya mempersembahkan TUBUH kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, yang berkenan kepada Allah dan juga sebagai rumah Roh Kudus.

          Bait kedua pada lagu ini berdasarkan pada Roma 3 : 16, bait ketiga belum ditemukan ayatnya, untuk bait keempat berdasarkan firman Tuhan Yohanes 15 : 13 – 15 ; Ibrani 2 : 11. Teks lagu aslinya berjudul All For Jesus memiliki 5 bait, namun pada Kidung Jemaat hanya terdapat 4 bait saja dengan sedikit perubahan.

          Dari lagu ini mari kita memberikan diri kita sepenuhnya untuk Tuhan saja. Tidak hanya memberikan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup kepada Tuhan, namun juga mari memberikan hidup kita, hati, perbuatan, dan juga waktu kita menjadi milik Tuhan Yesus.
GBU. 

Sumber :


Rabu, 17 April 2013

Membangun Kembali Kebiasaan Blogging


Setelah sekian lama tidak pernah menulis / memposting di blog (karena lupa email dan password untuk login blog ini) akhirnya saya teringat kembali password dan email untuk login. rencana kedepannya akan lebih sering untuk memposting hal-hal yang saya anggap layak untuk di share (baik mengenai kuliah saya di Fisika (Peminatan Geofisika) maupun hal-hal yang saya nikmati selama berhubungan dengan Tuhan Yesus. 

Semangat berkarya bagi Bangsa!
God Bless Indonesia!