Senin, 14 Oktober 2013

Taman Safari (30 Januari 2013) with Jamet'ers 78

jalan-jalan ke taman safari bersama teman-teman kelas XII SMA (Cornal, Parlin, Sudhil, Galih, Rifkah, Bos)

ini Gajah dan anaknya....


Ini kalo ga salah kancil ....

 yang ini juga kancil ...

Yang ini Kuda nil...  (mirip siapa yah?)

Ini Ga tau namanya apa ....

 Mirip Kerbau yak...

 Tukang cium kaca mobil ...

Yang ini Badak...

 Tukang tatap (berharap ada wortel) Zebra...

 kurang jelas ini binatang apa ...

 Foto sama Gajah...
Ki-Ka (Bos, Rifkah, Galih, Sudhil, Cornal, Gw, Parlin)

 Kuda poni (kasian udah pendek masih aja di jadiin objekan...

trio ...

 Burung pelikan (kalo ga salah)





========================================================================


CARI 5 PERBEDAAN FOTO DI ATAS DAN DI BAWAH (susah loh)


========================================================================



Macan 



yang ini jaguar ...





 Harimau di kasih susu ?





======================= DINNER @ SATE PSK - Puncak ======================














The End

Antisipasi Gempa Bumi (BMKG)

Apa yang Harus Anda Lakukan (Sebelum, Saat & Sesudah Terjadi) Gempa Bumi ?


1. Sebelum Terjadi Gempa bumi

A. Kunci Utama adalah
  1. Mengenali apa yang disebut gempa bumi. 
  2. Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll) Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.



B. Kenali Lingkungan Tempa Anda Bekerja
  1. Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung.
  2. Belajar melakukan P3K 
  3. Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran 
  4. Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.



C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
  1. Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
  2. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
  3. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.




D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material
  1. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah
  2. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll)




E. Alat yang harus ada di setiap tempat
  1. Kotak P3K
  2. Senter/lampu battery
  3. Radio
  4. Makanan suplemen dan air




2. Saat Terjadi Gempa bumi

A. Jika Anda berada di dalam bangunan
  1. Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll 
  2. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan 
  3. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan




B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
  1. Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll 
  2. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah



C. Jika Anda sedang mengendarai mobil

       Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Lakukan point B.




D. Jika Anda tinggal atau berada di pantai

       Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.




E. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan 

       Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.




3. Setelah Terjadi Gempa bumi

A. Jika Anda berada di dalam bangunan
  1. Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib
  2. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
  3. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
  4. Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.





B. Periksa lingkungan sekitar Anda 
  1. Periksa apabila terjadi kebakaran.
  2. Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
  3. Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
  4. Periksa aliran dan pipa air.
  5. Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll)





C. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa 

       karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.




D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa

       kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.





E. Mendengarkan informasi.
  1. Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).
  2. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.




F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi




G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.



SEMOGA BERMANFAAT!

Gempa Bumi (BMKG)


GEMPA BUMI




BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN GEOFISIKA JAKARTA


Jl. Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta Pusat 10720
Telp/Fax : 021-6545808




Apakah Gempa bumi itu ?
     Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.


Parameter Gempa bumi
  • Waktu terjadinya gempa bumi (Origin Time - OT)
  • Lokasi pusat gempa bumi (Episenter)
  • Kedalaman pusat gempa bumi (Depth)
  • Kekuatan Gempa bumi (Magnitudo)

Karakteristik Gempa bumi
  • Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
  • Lokasi kejadian tertentu
  • Akibatnya dapat menimbulkan bencana
  • Berpotensi terulang lagi
  • Belum dapat diprediksi
  • Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi


Mengapa Gempa bumi Terjadi ?



Lempeng Tektonik

Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).


Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfer, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform).


Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15 cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.


Jalur Gempa bumi Dunia


     Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

      Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.

     Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.

      Belajar dari pengalaman kejadian gempa bumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana gempabumi dan tsunami.

    Mengingat terdapat selang waktu antara terjadinya gempabumi dengan tsunami maka selang waktu tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tsunami dengan membangun Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System / Ina-TEWS). 

Akibat Gempa bumi
  • Getaran atau guncangan tanah (ground shaking)
  • Likuifaksi ( liquifaction)
  • Longsoran Tanah
  • Tsunami
  • Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll)
Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempa bumi
  • Kekuatan gempabumi
  • Kedalaman gempabumi
  • Jarak hiposentrum gempabumi
  • Lama getaran gempabumi
  • Kondisi tanah setempat
  • Kondisi bangunan
Dampak Gempa bumi Terhadap Alam




Dampak Gempa bumi Terhadap Struktur Bangunan



Dampak Liquifaksi Terhadap Bangunan



Dampak Sekunder Gempa bumi Berupa Kebakaran